Dev+Ops modern memungkinkan
organisasi memenuhi kebutuhan yang
terus berkembang dari pelanggan, secara
lebih cepat dan lebih konsisten, dengan
menutup kesenjangan antara fungsi
pengembangan dan operasional.
DevOps telah mengubah dunia. Amazon dan
internet mengubah cara perangkat lunak dikirimkan,
yang tadinya berupa disk dalam boks yang dibeli
di toko, kini tersedia secara digital sebagai layanan
yang dibangun di AWS. Namun DevOps-lah yang
mengubah siklus pembaruan perangkat lunak
tersebut dari hitungan bulanan atau tahunan menjadi
hitungan hari, serta mempererat hubungan antara
Dev+Ops.
Perusahaan dari semua skala dan bentuk telah menyingkirkan siklus
manajemen produk model waterfall dan lebih memilih ketangkasan dan
DevOps demi inovasi yang lebih cepat, keamanan, performa, dan ketahanan
yang lebih baik, serta developer dan pelanggan yang lebih puas. Meski
begitu, DevOps dengan semua kelebihannya tidaklah sempurna. DevOps
sudah hadir sebelum pengembangan dan hosting aplikasi di cloud menjadi
praktik standar, dan meski fungsi ini sudah ada sejak lama, penafsirannya
bisa berbeda-beda antara satu organisasi dan organisasi lainnya. Misalnya,
banyak organisasi yang masih menganggap DevOps sebagai tim khusus, dan
dalam kasus lainnya, fungsi ini ditafsirkan sebagai developer yang melakukan
semua pekerjaan operasional. Seiring berkembangnya teknologi, begitu pun
PENGANTAR
2